Blog tips rumah memandang bahwa alarm pada dasarnya memiliki tiga komponen yang saling terhubung yaitu:
- Sensor pendeteksi yang memiliki peran untuk mendeteksi adanya ancaman atau penyusupan yang dilakukan orang asing ke dalam rumah. Biasanya, sensor ini dipasang pada bagian paling utama seperti pintu masuk atau jendela yang mengarah ke luar rumah.
- Penghubung yang akan menghubungkan hasil deteksi sensor ke arah bel agar berbunyi dengan keras.
- Bel penghasil suara yang akan berbunyi saat sensor telah mendeteksi adanya orang yang menyusup ke dalam rumah. Biasanya, suara juga dilengkapi dengan indikator lampu yang bisa membuat alarm semakin sempurna.
- Bel
- Kabel
- Relay
- Saklar Toggle
- Saklar tekan
1. Membuat skema alarm
Buatlah skema alarm di atas kertas dengan memerhatikan posisi sensor, penghubung, dan bel yang akan Anda pasang dengan memerhatikan masing-masing fungsi bahan. Saklar toggle berfungsi untuk mengaktifkan dan mematikan alarm sesuai keinginan, sedangkan saklar tekan berfungsi sebagai sensor sederhana yang akan dipasang pada bagian-bagian yang biasanya menjadi jalur masuk pencuri, misalnya pintu atau jendela. Relay sebagai penghubung antara saklar toggle, saklar tekan, hingga bel.
2. Pasanglah semua bahan
Pasang semua bahan sesuai dengan skema yang dibuat. Pasanglah bel di tempat yang paling dekat dengan tempat tidur Anda atau ruangan yang menjadi tempat pribadi Anda. Untuk saklar tekan, pasanglah di semua area yang berpotensi menjadi jalur masuk pencuri, sedangkan untuk saklar toggle harus diletakkan ditempat yang aman dan tidak bisa diakses oleh pencuri.
3. Lakukan percobaan
Setelah semuanya terpasang, lakukan percobaan dengan membuka pintu atau jendela yang telah dipasangi saklar tekan secara paksa. Jika berhasil, saklar tekan akan segera memutus aliran listrik ke bagian relay, sehingga bel akan segera berbunyi. Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment